Senin, 14 Mei 2012

KETERAMPILA MENULIS SKRIPSI

Suatu macam karya ilmiah yang wajib ditulis oleh setiap mahasiswa ialah skripsi. Skripsi adalah suatu macam karangan ilmiah yang memaparkan sebuah pokok soal penting dalam suatu cabang ilmu sebagai hasil penelitian pustaka dan / atau lapangan yang dilakukan oleh seorang mahasiswa berdasarkan penugasannya akademik dari perguruan tingginya untuk menjadi salah satu syarat kelulusannya sebagai serjana.
Skripsi disusun berdasarkan penelitian seseorang mahasiswa dan dimaksukna sebagai pembuktian terakhir kepada fakultas tentang mutu berpikir ilmiahnya, kemampuannya menciptakan sesuatu asas baru berdasarkan teori-teori yang ada, kecakapannya mencernakan dan menyatupadukan segenap ilmu yan telah dipelajarinya selama masa belajarnya terutama untuk memecahkan sesuatu masalah secara ilmiah atau sebagai usaha setiap mahasiswa pada akhir masa belajarnya untuk memberikan sumbangan yang nyata pada kemajuan bidang ilmu yang diasuh fakultasnya.

Suatu skripsi yang baik perlu memenuhi persyaran yang berikut:
1. Bentuk yang cocok sebagai mana dituntut bagi setiap karya ilmiah dalam tata tulis yang lazim berlaku diperguruan tinggi.
2. Susunan yang teratur dengan mencakup segenap unsure yang diperlukan dan menyampingkan hal-hal yang tidak perlu.
3. Bahasa yang tepat dan benar dalam penggunaan kalimat, kata/istila, tanda baca, dan ejaan.
4. Berdasarkan pembaca, pengumpulan, dan pengolahan bahan-bahan secara cermat dan lengkap sesuai dengan tatacara ilmiah.
5. Pembuktian sesuatu hal secar runtut atau pembuatan serangkaian kesimpulan secara nalar berdasarkan butur-butir gagasan yang telah dipaparkan.

Skripsi yang selesai merupan hasil dari 2 tahap kegiatan, yaitu tahap penelitian dan tahap penulisan. Tahap penelitian meliputi 10 langkah kegiatan yang berikut.
1. Mencari dan memilih suatu pokok soal atau masalah yang akan diteliti.
2. Merumuskan Patoka duga (kalau diperlukan).
3. Membaca bahan-bahan bacaan pengantar atau latar belakang terutama berbagaikarya rujukan.
4. Membuat daftar sumber bacaan sementara.
5. Membuat garis besar atau kerangka sementara dari skripsi.
6. Membaca pustaka yang diperlukan.
7. Membuat catatan-catan pada sumber bacaan.
8. Melakukan penelitian lapangan (bilamana diperlukan).
9. Mengolah catatan-catatan dalam hubungannya dengan garis besar/kerangka yang telah dibuat.
10. Kalau bahan-bahan ternyata masih belum memadai, melakukan pembacaan pustaka dan penelitian tambahan.

Tahapan penlisan mencakup sekurang-kurangnya 9 langkah kegiatan yang berikut:
1. Menyusu kerangka skripsi yang pasti dan terinci (dalam bab, paragraph, dan bila mingkin rincian selanjutnya).
2. Menulis naskah skripsi bab demi bab sampai selesai.
3. Mengendapkan pikiran dengan menaruh naskah selama suatu jangka waktu (beberapa hari sampai seminggu).
4. Membaca seluruh naskah untuk pertama kali dengan perhatian untuk memperbaiki gagasan-gagasan yang dikemukakan. Sesuatu gagasan yang kurang jelas atau kurang cocok bila perlu ditulis ulang.
5. Membaca seluruh naskah untuk kedua kalnya dengan perhatian untuk menyempurnakan sesuatu kalimat, istilah, kata, dan tanda baca.
6. Menyusun dafatar bacaan yang lengkap.
7. Menysun suatu dafatar, table, atau pelengkap lainnya yang akan dilampirkan.
8. Mengetik naskah skripsi dalam bentuk, tata tulis, dan persyaran lainnya yang ditentukan oleh perguruan tingginya.
9. Membaca ulang seluruh naskah skripsi secara teliti sekalai (kalau perlu sampai 2 kalai) untuk membetulan salah tik yang masih ada.

KETERAMPILAN MENGARANG KARYA ILMIAH

Sebuah keterampilan belajar terakhir yang perlu dipahami dan dikuasai oleh setiap mahasiswa ialah keterampilan mengarang, khusunya karya ilmiah berupa skripsi, tesis, atau disertai untuk mengakhiri pendidikannya pada tingkat strata 1, strata2, atau setrata mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Karya ilmiah adalah suatu jenis karangan yang berdasarkan pernyataan dan buku khayalan dengan menerapkan berbagia ketentuan yang umumnya berlaku dalam dunia keilmuan seperti misalnya judul yang tepat (judul mencerminkan isi karangan dan isi karangan sesuan dengan judulnya), teratur, dan daftar bacaan yang menjadi sumber darai penulisan karangan.

Setiap karangan ilmiah mencakup 4 unsur pokok, yaitu:

1. Gagasan
2. Tuturan
3. Tatanan
4. Wahana

1. Gagasan
Setiap karangan berpangkal pada gagasan sesorang yang dituturkannya keluar dari pikiran dengan wahan berupa bahasa tulis setelah mengalami tatanan yang baik. Gagasan itu dapat berisi butir pengetahuan, keyakinan pendirian, atau saran harapan dari seseorang. Dengan demikian, langkah pertama untuk menulis karangan ialah menemukan dan menetapkan suatu gagasan tertentu yang akan duungkapkan menjadi karangan.

2. Tuturan
Ini adalah bentuk pengungkapkan untuk mewujudkan gagasan itu keluar dari pikiran seseorang. Bentuk pengungkapan itu yang tepat untuk karya ilmiah adalah pemaparan. Pemaparan adalah suatu bentuk aturan yang bermaksud memberikan penjelasan tentang sesuatu hal apapun.

3. Tatanan
Tatanan adalah pengaturan dan penyusunan terhadap gagasan karangan secara teratur dengan mengindahkan berbagai asas karangan-mengaran yang baik sehingga karangan itu dapat dipahami oleh pembaca dan gagasannya dimengerti secara tepat.

4. Wahana
Unsur gagasan dari karangan terungkap keluar dari pikiran pengarang malalui kata-kata. Dengan demikian, kata-kata merupan wahan yang mengangkut gagasan itu dari pengarang kepada pembaca. Setiap karangan ilmiah dalam penuturnya harus menggunakan ragam bahasa keilmuan. Ragam bahasa keilmuan adalah ragam bahasa baku dan resmi yang digunakan oleh para ilmuan untuk menyampaikan bidang pengetahuan atau keahliannya.

Kamis, 03 Mei 2012

KETERAMPILAN MELAKUKAN PENELITIAN

Menjelang masa terakhir dari kegiatan belajarnya di perguruan tinggi setiap mahasiswa harus melakukan penelitian ilmiah dan menyusun karya ilmiah. Penelitian adalah penelaahan mendalam dan teratur yang diarahkan untuk menghimpun pengetahuan ilmiah mengenai suatu pokok soal tertentu.

Penelitian banyak bentuknya dan macamnya, sebanyak kegiatan dan masalah dalam masyarakat yang ingin dihimpun menjadi pengetahuan untuk ditelaah orang. Dari segi bentuk pelaksanaannya, penelitian pada dewasa ini biasanya dibedakan dalam 2 ragam yaitu:
1. Penelitian dasar (basic research)
2. Penelitian terapan (applied research)

Penelitian dasar dilakukan untuk memperluas pengetahuan itu sendiri, sedangkan penelitian terapan dilaksanakan untuk memanfaatkan pengetahuan yang ada. Dalam penelitian terapan para peneliti berusaha menemukan penerapan-penerapan yang nyata dari pengetahuan yang telah dikembangkan, misalnya penelitian pengetahuan tentang keturunan untuk menemukan berbagai penerapannya dalam mengembangbiakkan hewan ternak (memperbesar persediaan pangan manusia)
Dari segi bidang kegiatan yang perlu ditelaah, penelitian dapat dibedakan dalam macam-macam penelitian, misalnya:
 Penelitian antariksa (space research)
 Penelitian dorongan batin (motivational research)
 Penelitian kedokteran (medical research)
 Penelitian kemasyarakatan (social research)
 Penelitian pendidikan (industrial research)
 Penelitian perindustrian (industrial research)
 Penelitian pertanian (agricultural research)

Setiap penelitian mencakup serangkaian langkah yang pada pokoknya dapat dibedakan menjadi 2 tahap, yaitu:
1. Tahap pengumpulan bahan penelitian
2. Tahap penulisan laporan penelitian

KETERAMPILAN MENGATUR DIRI

Keterampilan mengatur diri ini mungkin paling penting dan lebuh utama ketimbang segenap keterampilan yang telah diuraikan, karena ini menyangkut diri perorangan setiap mahasiswa dan mencerminkan seluruh kepribadiannya. Kepribadian orang adalah suatu segi yang terpenting dari sumber daya manusia. Kini telah diakui oleh semua pihak bahwa mutu sumber daya manusia merupakan hal yang terpenting dalam pembinaan suatu bangsa dan pembangunan negaranya. Kalau mutu sumberdaya manusia itu rendah, misalnya pribadinya cenderung nonproduktif (kata halus untuk “malas”) atau wataknya tidak mempunyai integritas (kata mentereng untuk “kejujuran”), maka segala usaha untuk pembangunan bangsa itu sia-sia.

Dengan demikian, setiap mahasiswa harus mengatur dan mengelola dirinya secara sebaik-baiknya. Segenap langkah dan tindakan mengatur dan mengelola diri itu termasuk pengertian manajemen diri. Betapa pentingnya manajemen diri ini tidak perlu dibicarakan alasan-alasan pembenaran yang panjang lebar. Bagai mana seseorang mahasiswa bisa menjdai serjana yang bermutu tinggi dan berbudi luhur kalau ia tidak dapat mendorong, mengatur, mengendalikan, dan mengembangkan semua sumber daya pribadinya untuk mencapai tujuan pendidikannya.

Manajemen diri berarti mendorong diri sendiri untuk mau mengatur semua unsur kemampuan pribadi, mengendalikan kemauan untuk mencapai hal-hal yang baik, dan mengembangkan berbagai segi dari kehidupan pribadi agar lebih sempurna. Oleh karena itu, manajemen diri bagi mahasiswa mencakup sekurang-kurangnya 4 bentuk perbuatan yaitu:
1. Pendorongan diri (self-motivation)
2. Penyusunan diri (self-organization)
3. Pengendalian diri (self-control)
4. Pengembangan diri (self-development)

 
Editing by Nubito Hacker