Senin, 30 April 2012

KETERAMPILAN MENGELOLA WAKTU

Kini akan di paparkan keterampilan yang menyangkut pengelolaan waktu. Ini merupakan suatu keterampilan yang yang tidak kalah pentingnya ketimbang semua keterampilan terdahulu. Bahkan ada ahli keterampilan belajar yang berpendapat bahwa keterampilan mengelola waktu dan mengguanakan waktu secara efisien merupakan hal yang terpenting dalam masa belajar maupun seluruh kehidupan seseorang mahasiswa.

Bagi setiap mahasiswa, keterampilan mengelola waktu khususnya untuk keperluan belajar harus dikembangkan, dimahirkan, dan diterapkan selama belajar di perguruan tinggi. Untuk itu ada 4 langkah yang perlu ditempuh, yaitu:

1. Memahami hal ihwal tentang waktu.
2. Melatih kebiasaan memanfaatkan waktu sekarang juga.
3. Mengatur pengguanaan waktu.
4. Melakukan pengelompokan dan penjatahan waktu untuk belajar.

Untuk mempunyai keterampilan mengelola waktu, pertama-tama seseorang mahasiswa perlu mengerti betul tentang apa yang akan dikelola itu, Utamanya pengertian waktu dan sifat dasarnya. Secara sederhana dapatlah dirumuskan pengertian waktu sebagai kesempatan langgeng yang tersedia dalam alam semesta untuk manusia berprestasi. Alam semesta menyediakan waktu secara terus menerus dan abadi untuk manusia melakukan apa saja dan mencapai sesuatu keberhasilan selama hayatnya.

Waktu senantiasa ada dan tersedia setiap saat bagi mahasiswa yang memerlukan untuk belajar. Waktu bukanlah semacam barang persediaan yang akan habis kalau di gunakan terus. Oleh karena itu, kalau dikalangan mahasiswa terdengar keluhan kehabisan waktu atau kekurangan waktu, hal itu adalah tidak benar.

Selanjutnya suatu sifat dasar lainnya dari waktu ialah bahwa waktu tidak pernah berhenti, melainkan terus-menerus berlalu di hadapan setiap orang. Dengan demikian, waktu tidak bisa ditabung atau disimpan untuk digunakan pada kesempatan lain.

KETERAMPILAN MENGHAFAL PELAJARAN

Setelah seorang mahasiswa membaca buku pelajaran, mengikuti kuliah, dan membuat catatan dari bahan bacaannya, langkah berikutnya yang sebaiknya segera dilakukan sejak awal tahun ajaran ialah menghafal dengan ingatannya butir-butir pokok soal dan pengetahuan yang penting-penting dari buku, kuliah, dan catatannya. Kegiatan menghafal itu perlu dilakukan sedini mungkin sehingga bahan pelajaran yang banyak dan selalu bertambah dari waktu ke waktu sempat diulang-ulang secara teratur dalam kamar belajar, diendapkan secara tenang dalam pikiran, dan diperhatikan secara kokoh dalam ingatan.
Ingatan bukanlah bagian dari tubuh manusia yang dapat dilihat dan dipegang seperti halnya hidung, jantung, lidah, mata, tangan atau telinga. Ingatan pada pokoknya adalah rekaman dalam otak manusia mengenai pengalaman masa yang lampau dan pengetahuan yang telah dipelajari baik secara disadari maupun tidak disadari. Menurut para ahli ilmu jiwa, ingatan hanyalah suatu pemujaradan dan mengacu pada sekiumpulan cirri, kegiatan, dan kemampuan tertentu yang dapat dilakukan oleh otak manusia.
Orang dapat mengingat sesuatu pengalaman yang telah terjadi atau sesuatu pengetahuan yang telah dipelajari pada waktu-waktu yang lalu. Pengalaman atau pengetahuan itu merupakan catatan dari perubahan faal dalam otak manusia yang dinamakan jejak ingatan atau jejak saraf. Sesuatu pengalaman yang terjadi atau pengetahuan yang dipelajari seseorang meninggalkan semacam jejak saraf dalam otaknya dan jejak itulah yang dikeluarkan kembali pada waktu ia mengingat pengalaman atau pengetahuan itu.
Para ahli ilmu jiwa dari hasil penelitian mereka telah dapat menemukan sejumlah asas yang akan meningkatkan kemampuan orang mengingat bahan pelajaran. Asas adalah suatu dalil umum yang dinyatakan dengan istilah-istilah pendek tanpa menyarankan cara-cara pelaksanaan terinci yang dapat diterapkan pada suatu rangkaian perbuatan untuk menjadi petunjuk yang tepat bagi perbuatan-perbuatan itu. Dalam hubungannya dengan ingatan asas kadang-kadang disebut juga kaidah.

Minggu, 29 April 2012

KETERAMPILAN MEMUSATKAN PERHATIAN

Sebuah keterampilan pendukung yang amat berguna bagi setiap mahasiswa dalam menggali ilmu di perguruan tinggi ialah pemusatan perhatian (konsentrasi). Pemusatan perhatian dalam belajar adalah pengarahan pikiran seseorang mahasiswa terhadap suatu mata pelajaran dengan mengesampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan dengan pelajarannya itu.
Kemampuan memusatkan perhatian bukanlah bakat alamiah yang dibawa seseorang sejak lahir. Banyak ahli menyatakan bahwa kemampuan konsentrasi sesungguhnya merupakan kebiasaan seseorang yang dapat dilatih, jadi bukannya suatu bakat alamiah atau sesuatu yang diwarisi dari leluhur.
Landasan utama untuk mengembangkan keterampilan memusatkan perhatian ialah minat. Dalam pengertiannya yang paling dasar, minat berarti sibuk, tertarik, atau terlibat sepenuhnya dengan sesuatu kegiatan karena menyadari pentingnya kegiatan itu. Dengan demikian, minat belajar adalah keterlibatana sepenuhnya seseorang mahasiswa dengan segenap kegiatan pikiran secara penuh perhatian untuk memperoleh penhetahan dan mencapai pemahaman dengan berbagai bidang pengetahuan ilmiah yang dituntutnya di perguruan tinggi.
Dalam hubungannya dengan pemusatan perhatian, minat mempunya peranan sebagai berikut:

1. Melahirkan perhatian yang serta merta.
2. Memudahkan terciptanya pamusatan perhatian.
3. Mencegah gangguan perhatian dari luar.

Perhatian seseorang terhadap sesuatu hal dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu perhatian yang serta merta dan perhatian yang dipaksakan. Perhatian yang serta merta terjadi dengan sendirinya, bersifat wajar, mudah bertahan, dan tumbuh tanpa penggunaan daya kemauaan dalam diri seseorang, sedangkan perhatiang yang dipaksakan harus menggunakan daya kemauan untuk perkembangan dan kelangsungannya.

KETERAMPILAN MENEMPUH UJIAN

Ujian merupakan suatu persyaratan yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa untuk dapat meninggalkan pintu gerbang perguruan tingginya sebagai seorang sarjana yang sukses. Pada setiapa akhir semester dan tahun ajaran setiap mahasiswa harus berjuang untuk melewati palang ujian yang amat melelahkan jasmani maupun pikiran.

Tujuan dari ujian pada pokoknya ada 3 macam:

1. Mendorong agar mahasiswa belajar secara teratur, mengulangi bahan-bahan pelajarannya, dan menanamkan dalam pikirannya berbagai pengetahuan ilmiah yang dipelajari diperguran tinggi.

2. Mengukur dan menilai pengetahuan mahasiswa dan kemajuan belajarnya untuk menentukan apakah iad dapat melanjutkan belajar pada tingkat pendidikan/pengajaran yang lebih tinggi atau lulus dari perguruan tinggi kalau itu merupakan tingkat yang terakhir.

3. Menjadi petunjuk bagi pengajar dari hasil ujian para mahasiswa itu pokok-pokok soal mana dalam pelajarannya yang memerlukan perbaikan pada kesempatan mengajar berijutnya.

Sesuatu ujian sesungguhnya tidak semata-mata mengukur kemajuan akademuk dan tingkat pengetahuan mahasiswa saja, melainkan juga merupakan sarana untuk mengetahui kekokohan batinnya (apakah ia takut, gugup, dan kusut pikirannya ataukah sebaliknya, yaitu tabah tenang dan jernih pikirannya). Ujian juga meningkatkan disiplin pribadi mahasiswa secara mandiri dengan belajar secara teratur setiap hari. Melalui ujian-ujian dari waktu kewaktu seseorang mahasiswa juga dapat mengetahui kemampuannya dan kemajuan belajarnya sehingga kepercayaan dirinya dan keyakinan batinnya juga meningkat. Seseorang mahasiswa yang telah setiap harinya belajar secara teratur dan penuh perhatian akan memasuki ruang ujian dengan penuh percaya diri dan yakin lulus. Bagi mahasiswa yang demikian itu persoalannya bukan lulus atau tidak lulus, melainkan akan memperoleh nilai A atau B.

Kamis, 26 April 2012

KETERAMPILAN MENCATAT BACAAN

Pembacaan buku yang dilakukan seseorang mahasiswa kebanyakan akan menjadi sia-sia kalau ia tidak membuat catatan-catatan dari bahan bacaannya, karena pikiran takdapat mengangkat begitu banyak butir pengetahuan tanpa berulang-ulang menghafalnya. Oleh karena itu, membuat aneka catatan yang diperlukan untuk belajar selanjutnya merupakan suatu keharusan setelah selesai membaca buku. Perlengkapan buku untuk itu ialah lembar-lembar kertas lepas, buku-buku tulis atau notes yang dijahit. Catatan dapat ditulis tangan dengan pena dan jangan dengan potlot yang lama-kelamaan bias kabur tulisannya. Pembuatan catatan dengan mesin tik akan tampak lebih rapi. Pencatan dapat dilakukan setelah membaca suatu bagian dari buku atau sesudah selesai mambaca keseluruhan buku.
Oleh karena catatan bacaan mempunyai kegunaan yang cukup lama untuk keperluan menghafal, menulis karya ilmiah, dan menjadi bahan pengingat dikemudian hari, lembar-lembar kertas utuk mencatatnya sebaiknya berupa kartu warna putih. Ukuran kartu ini ialah tinggi dan lebar. Ukuran kartu ini telah lazim di gunakan oleh perpustakaan oleh kartu catalog buku.

PERSIAPAN MENGIKUTI KULIAH

Kewajiban pertama setiap mahasiswa yang mulai belajar di perguruan tinggi ialah mengikuti kuliah. Kuliah adalah suatu tata cara mengajar di perguruan tinggi yang digunakan oleh para pengajar untuk menyampaikan pengetahuan ilmiah secara lisan kepada paramahasiswa yang hadir mendengarkan dan membuat catatan sejelas dan selengkap mungkin.
Kuliah yang diikuti secara tertib dan penuh perhatin serta dicatat dengan baik akan memberikan pengetahuan yang banyak kepada setiap mahasiswa. Banyak pengajar dalam ujiannya lebih menitikberatkan pada bahan-bahan kuliah yang diberikannya. Oleh karena itu, setiap mahasiswa harus membuat catatan kuliah yang baik. Catatan kuliah yang baik hanya dapat dibuat kalau seseorang mahasiswa mempunyai keterampilan mencatat kuliah yang efisien. Mencatat kuliah adalah suatu seni, karena disini ia harus dapat menggabungkan kecakapan mendengarkan suatu uraian secara cermat, menangkap uraian itu dengan baik, mengolahnya dalam pikiran, dan mengeluarkannya kembali secara ringkas di atas kertas. Kecakapan yang demikian itu dapat dimiliki oleh setiap mahasiswa kalau ia mau mempelajari dan membiasakan beberapa persiapan dan keterampilan tertentu.
Keterampilan mengikuti kuliah dapat dibina oleh setiap mahasiswa dengan membuat 4 macam persiapan, yaitu:
1. Persiapan sarana
2. Persiapan jasmani
3. Persiapan tekad
4. Persiapan pikiran

Rabu, 25 April 2012

Record Retention Schedule

pengertian Record Retention Schedule menurut FX Soedjadi adalah Suatu kebijaksanaan yang harus dilakukan dalan rangka proses manajemen, yaitu yang berhubungan dengan penggolongan, pemilihar distribusi ataupun disposisi dari record untuk menentukan records yang mana yan perlu tetap disimpan untuk selama-lamanya serta jenis-jenis records yang mana da dalam jangka waktu berapa lama pula perlu dimusnahkan karena sudah tidak diperluka lagi.
Penggolongan records ini dilakukan untuk mengatasi masalah dalam melakukan pemilihan dan menentukan kapan suatu records harus dimusnahkan atau disimpan untuk selamanya. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu yang disesuaikan dengan kondisi suatu instansi, keadaan perusahaan, kepentingan records terhadap hasil pengambilan kepu-tusan, biaya yang harus dikeluarkan serta dasar sistem filing yang dipakai maka suatu records bisa ditentukan kapan dan jenis apa yang harus dimusnahkan atau disimpan untuk sementara (temporary storage), dan kapan records tersebut harus disimpan untuk selamanya (permanent storage) . Adapun penggolongan records menurut FX Sudjadi adalah sebagai berikut:
1. Records yang tidak penting (nonessential).
2. Records yang dapat dimanfaatkan (helpful).
3. Records yang penting (important).
4. Records yang sangat pentmg (vital).

1. Records yang tidak penting
Records yang tidak penting di sini dimaksudkan semua surat-surat, catatan-catatan, maupun laporan yang hanya digunakan dalam waktu yang singkat atau bahkan hanya digunakan dalam beberapa menit saja. Oleh karena itu kalau records tersebut disimpan hanya akan membuang tenaga penyimpanan, biaya perawatan, tempat maupun waktu. Sehingga sebaiknya records yang tidak penting ini dimusnahkan kalau kegunaannya sudah dipakai.

Yang biasa termasuk ke dalam records ini antara lain :
1. Nota-nota pembelian barang yang sudah lunas.
2. Slip-slip surat pendaftaran pegawai.
3. Surat-surat undangan dari karyawan atau relasi (misalnya pesta perkawinan, pe-resmian gedung dsb).
4. Pengumuman yang berhubungan dengan kegiatan sehari-hari (misalnya hari libur, kegiatan amal dsb ).
5. Pesanan-pesanan yang menyangkut kegiatan rutin, dan sebagainya.

2. Records yang tidak dimanfaatkan
Maksud records disini adalah records yang masa penggunaannya dalam waktu yang terbatas sehingga perlu dimasukkan ke dalam file yang untuk sementara waktu disimpan untuk kemudian dimusnahkan kalau sudah melewati batas waktu kadaluarsa. Kalau records tersebut setelah dimasukkan kedalam file sudah dimanfaatkan untu mengatasi masalah atau persoalan-persoalan perusahaan maka records tersebut suda dapat dimusnahkan. Sedangkan yang termasuk ke dalam records ini adalah sebagai berikut :
a. Surat-surat undangan rapat.
b. Dokumen-dokumen yang bersifat periodik
c. Surat-surat keterangan ijin dan sakit.
d. Surat-surat dinas ke cabang perusahaan, dan sebagainya.

3. Records yang penting
Yang termasuk records ini adalah catatan-catatan atau laporan-laporan ataupur dokumen-dokumen yang mempunyai waktu penggunaannya dalam jangka waktu yan^ relatif lama, misalnya dalam jangka waktu 4 atau 5 tahun. Records ini karena mempunyai usia pemakaian yang relatif lama maka records in harus dimasukkan ke dalam file yang telah disesuaikan dengan sistem yang dipakai dai memerlukan pemeriksaan yang terus-menerus atau secara kontinue. Penyimpanan records ini bisa dimasukkan ke dalam almari-almari atau file kabine yang mempunyai usia pemakaian sampai sepuluh tahunan, sehingga keamanan file yanj disimpan terjamin. Apabila records tersebut sudah melewati batas waktunya maka records tersebut bis£ dimusnahkan dengan catatan menunggu pemeriksaan dari pejabat yang berwenang. Yang tergolong ke dalam records yang penting adalah :
a. Dokumen-dokeumen penjualan.
b. Laporan-laporan keuangan.
c. Catatan-catatan pembukuan mengenai penerimaan dan pengeluaran masalah keuangan.
d. Wesel-wesel tagih, dan sebagainya.

4. Records yang sangat penting.
Records inilah yang akan disimpan selama-lamanya samapai bangkrutnya perusahaan atau instansi yang bersangkutan. Karena records ini menyangkut mati-hidupnya peru¬sahaan misalnya menyangkut segi yuridis atau historis berdirinya perusahaan atau ins¬tansi tersebut. Sebelum records ini disimpan pada tempat penyimpanan yang permanen records-records tersebut harus melewati proses yaitu dimasukkan terlebih dahulu ke dalam tempat penyimpanan sementara baru kemudian sebelum dipindahkan ke tempat penyimpanan permanen reords yang disimpan ke dalam tempat penyimpanan sementara tersebut sudah melalui pemeriksaan yang berwenang untuk dimasukkan ke dalam tempat penyimpanan yang permanen.

Adapun yang termasuk records ini sebagai berikut :
a. Surat akte pendirian bangunan dan guna pakai.
b. Surat perjanjian kontrak.
c. Surat-surat asuransi.
d. Surat-surat keputusan.
e. Surat ijin pengoperasian kegiatan perusahaan.
f. Surat-surat hak milik perusahaan, dan sebagainya.


SUMBER MATERI: DARI INTERNET
Alamat URL:http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodule/pengantar_organisas_dan_metode/bab7_record_record_retention_schedule.pdf

NAMA : ASEP SOLEHUDIN
NPM : 31111244
KELAS : 1DB05

PENGERTIAN FILING

Filing adalah segala tindakan atau perbuatan atau kegiatan yang berhubungan dengan masalah pengumpulan, klasifikasi, penyimpanan, penempatan, pemeliharaan dan distribusi atas surat – surat, catatan – catatan, perhitungan – perhitungan, grafik – grafik, data ataupun informasi yang lain dan tindakan tersebut dilakukan dengan setepat – tepatnya dalam rangka melakakukan suatu proses manajemen serta catatan maupun surat tersebut dapat ditemukan kembali dengan mudah.
Mengapa suatu Filing diperlukan dalam suatu perusahaan ?
1. dihubungkan dengan bisa tidaknya surat yang disimpan tersebut dipakai dengan mengikuti perubahan di waktu yang akan dating baik menyangkut masalah yang berhubungan dengan perencanaan,pengembangan perusahaan, maupun kemajuan dan perubahan organisasi.
2. Masalah keamanan penempatan FILING yang sebaiknya sewaktu – waktu jika diperlukan dapat dengan mudah ditemukan, hal ini sangat penting karena menyankut dengan proses pengambilan keputusan yang akan dilakukan perusahaan. Sehingga kecepatan waktu dalam penemuan surat yang dibutuhkan seorang manager sangat perlu diperhatikan.
3. FILING merupakan suatu tempat penampungan daya ingatan seorang manajer yang sewaktu – waktu jika diperlukan harus dengan cepat ditemukan.
4. FILING yang dibuat setepat – tepatnya baik pada saat penyimpanan disebut sebagai warkat atau PAPERS
Papers tersebut antara lain :
- Surat pembayaran barang
- Surat penerimaan barang
- Surat hutang
- Surat asuransi
- Surat penjualan barang
- Surat pengiriman barang dll
PENYUSUNAN PAPERS KE DALAM FILE
Untuk menunjang keamanan penyimpanan papaers bisa dilakukan dengan beberapa cara misalnya :
1. system penyusunan papers menurut abjad
Penyusunan papers berdasarkan abjad ini masih dibagi lagi menjadi beberapa bagian misalnya berdasarkan :
a. Nama orang, nama pendaftar, nama mahasiswa dan sebagainya
b. Masalah yang akan dibahas, topic yang dibicarakan
Untuk mempermudah penempatan dan penemuan kembali papers – papers yang bersangkutan maka sebaiknya dalam tempat penyimpanan papers pada awal nama diselipkan huruf abjad yang sesuai dengan nama depan atau huruf depannya misalnya untu setiap pengatian nama atau topic ditulis kedalam lembaran yang menonjol sehingga mudah dlama mencari topic atau nama yang lainya.
2. system penyusunan papers menurut subyek
Penyusunan papers menurut subyek ini merupakan modifikasi dari penyusunan papers menurut abjad. Modifikasi tersebut dalam hal ini surta atau subyek pokoknya jadi tidak semata –mata abjadnya saja.
3. system penyusunan papers menurut nomor
Penyusunan papers ini dengan jalan menempatkan file – file kedalam tempat yang sesuai untuk kemudian setiap tabs (adalah lembaran menonjol sehingga jelas menjadi pembatas antara bagian – bagian yang berbeda) dari masing – masing file yang dibubuhi nomor dan menempatkannya sesuai dengan nomor surat. Penyusunan ini biasa digunakan untuk paper-papers seperti cek, wesel atau surat – surat berharga lainnya.
4. system penyusunan papers menurut daerah
File ini digunakan pada instansi atau perusahaan yang mempunyai kantor cabang.
Manfaat penggunaan system file ini yaitu dapat dengan mudah mengetahui luasnya wilayah penjualan atau tanggung jawab masing-masing cabang sehingga dapat membuat atau memperkirakan anggaran belanja, oengahasilan , biaya perseorangan yang dibutuhkan untuk memperlancar operasi perusahaan.
5. system penyusunan papers menurut waktu
Penyusunan file dilakukan dengan memperhatikan urutan waktu penerimaan papers dan jangan lupa system ini sangat ditunjang keberhasilannya dengan memakai system tabs.
Cara ini biasanya dipakai untuk mencatat semua tagiahan menurut urutan jatuh tempo atau pemberian kredit usaha ataupun korespondensi dan sebagainya.
Manfaat system ini bisa diketahui kapan suatu piutang sudah saatnya ditagih, beberapa jumlahnya dan berapa denda atau biaya ditanggung dalam jangka waktu pendek, kapan saat mendesaknya dan sebagainya.
PERKEMBANGAN PENYIMPANAN DATA
Perkembangan penyimpanan data yang diperlukan suatu perusahaan yang sewaktu – waktu dapat diambil dengan mudah cepat berkembang seiring dengan perkembangan kemajuan teknologi.
Perkembangan teknologi yang sangat membantu meringankan beban petugas penyimpanan data adalah perkembangan teknologi di bidang teknik computer dimana dengan perkembangan teknologi computer maka sekarang dapat digunakannya mesin – mesin electronic data processing, pita suara, laser disc, compact disc dsb.
Ada batas – batas waktu tertentu suatu papers sudah tidak dibutuhkan lagi atau diperlukan surat – surat tertentu kita masukkan kedalam suatu file.
Kebijaksanaan tersebut yaitu maslah bagaimana penerapan suatu system filing benar – benar tepat dilakukan, bagaimana kegunaan penyimpanan suatu papers atau apa yang akan diperoleh dengan penyimpanan suatu papaers dapat kita pelajari dalam kebijaksanaan di bidang Records Retention Schedule.

SUMBER MATERI: DARI INTERNET
Alamat URL:http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_organisasi_dan_metode/bab6_filing.pdf

NAMA : ASEP SOLEHUDIN
NPM : 31111244
KELAS : 1DB05

Rabu, 04 April 2012

KETERAMPILAN MEMBACA

KETERAMPILAN MEMBACA
Kterampilan belajar yang pertama dan utama yang perlu dikuasai oleh setiap mahasiswa ialah membaca buku pelajaran dan berbagai sumber pengetahuan lainnya seperti misalnya ensiklopedia dan majalah ilmiah. Membaca adalah serangkaian kegiatan pikiran seseorang yang di lakukan dengan penuh perhatian untuk memahami sesuatu keterangan yang di sajikan kepada indera penglihatan dalam bentuk lambang huruf dan tanda lainnya, jadi membaca bukanlah kegiatan mata memandang serangkaian kalimat dalam bahan bacaan, melainkan terutama adalah kegiatan pikiran memahami suatu keterangan melalui indera penglihatan.
Membaca merupakan suatu kegiatan belajar mahasiswa yang paling banyak memakan waktu dan memerlukan pemikiran sepenuhnya. Dengan keterampilan membaca buku setiap mahasiswa akan dapat memasuki dunia keilmuan yang penuh pesona, memahami khazanah kearifan yang banyak hikmat, dan mengembangkan berbagai kepandaian lainnya yang amat berguna untuk kelak mencapai sukses dalam kehidupan. Kegiatan membaca yang dilakukan secara terampil akan membukakan jendela pengetahuan yang luas, gerbang kearifan yang dalam, dan lorong keahlian yang lebar dimasa depan.
Kegiatan membaca tidak dapat diganti dengan sesuatu kegiatan lainnya. Seseorang mahasiswa tidak mungkin lulus dari perguruan tinggi tanpa membaca buku. Ia mungkin saja dapat lulus dari 1-2 mata pelajaran hanya dengan menghapal kitab soal-jawaban. Tetapi, sudah pasti mahasiswa itu tidak akan menjadi seorang sarjana yang bermutu tinggi tanpa membaca sendiri dengan jerih payah puluhan buku dengan isi yang mencapai jutaan kata.
Keterampilan membaca tidak hanya amat diperlukan di perguruan tinggi saja, melainkan kelak telah selesai pendidikan tinggi dan bekerja dalam masyarakat juga masih diperlukan. Dalam kehidupan masyarakat seorang yang telah terlatih menjadi seorang pembaca yang efisien mempunyai berbagai keunggulan di bandingkan dengan orang kebanyakan, karena ia dapat membuat hidupnya kaya dengan pengetahuan, penuh arti, dan luas cakrawalanya. Seorang pembaca yang efisien menunjukan 4 ciri sebagai berikut:
1. Mempunyai kebiasaan membaca yang baik, misalnya memusatkan perhatian secara sungguh-sungguh ketika membaca (tidak sambil mendengar radio) atau duduk tegak pada meja belajar (tidak membaca sambil tiduran di atas sofa atau tiduran sambil membaca).
2. Membaca secara cepat.
3. Dapat menangkap dan memahami isi dari bahan bacaannya.
4. Seusai membaca dapat mengingat butir-butir gagasan utama dari bahan bacaannya.

KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Rangkuman serta tambahan pribadi
Berikut adalah fakta pentingnya komunikasi dalam Organisasi.
Di dalam Organisasi pasti terdiri lebih dari 1 orang yang menjalankan organisasi tersebut. Organisasi tidak akan jalan jika di antara orang – orang tidak bisa berkomunikasi satu sama lain. Logikanya bagaimana bisa seorang pemimpin organisasi menyampaikan tujuan terbentuknya organisasi tersebut pada anak buahnya jika tidak berkomunikasi ? bagaimana pemimpin organisasi bisa membagi tugas untuk masing – masing anak buahnya jika tidak berkomunikasi ? bagaimana orang – orang bermusyawarah membicarakan organisasinya jika tidak komunikasi ?
Mungkin beberapa pertanyaan diatas sudah cukup jelas membuktikan seberapa pentingya komuniasi dalam berorganisasi. Setiap orang harus bisa berkomunikasi dengan baik jika ingin organisasinya meningkat. Ada banyak orang yang mengelola organisasi, artinya setiap orang mempunyai tugas masing – masing, disamping itu setiap orang juga mempunyai informasi terhadap tugasnya masing – masing. Info dari masing – masing orang itulah yang sangat dibutuhkan dalam organisasi tersebut untuk disampaikan dengan saling berkomunikasi setiap elemenya, karena setiap info dari orang yang satu dengan yang lain saling berkesinambungan untuk memastikan jalannya organisasi tersebut.
Jika kita jabarkan mengenai ‘pentingnya’ atau ‘manfaatnya’ daripada komunikasi di dalam berorgasasi, maka kita tak perlu panjang lebar menjabarkannya, yang perlu kita sadari adalah Organisasi tidak akan jalan tanpa adanya komunikasi, jadi inti daripada organisasi tersebut selain gagasan ide dibuatnya organisasi adalah komunikasi. Sehingga kita tak perlu menyakan lagi pentingya dalam berorganisasi jika sudah tau dampaknya jika tidak ada komunikasi dalam berorganisasi.
Bentuk – Bentuk Komunikasi
• Komunikasi Langsung
Cara penyampaian secara langsung secara lesan, sehingga feedbacknya juga di terima secara langsung.
• Komunikasi tidak Langsung
Cara penyampaiannya tidak langsung dengan si penerima informasi, bisa saja menggunakan text tertulis atau dengan perantara orang lain dalam penyampaiannya.
• Komunikasi Horizontal
Cara komunikasi dengan tujuan menjalin hubungan baik dengan sesame karyawan maupun bertujuan untuk melakukan koordinasi kerjasama.
• Komunikasi Formal
Biasanya penyampaian komunikasi dari atasan ke bawahan, baik tertulis atau lesan. Jika laporan dari bawahan ke atasan biasa di sebut laporan
• Komunikasi Informal
Komunikasi informal bisa tersebar melalui kabar angin dari mulut ke mulut dan kebenarannya tidak dapat dipastikan.
Agar komunikasi dapat berjalan dengan lancer, dalam penyampaian berita kita harus :
1. Jelas Menggunakan bahasa yang baik dan benar serta tidak beribet.
2. Tepat Tepat sasaran dalam halo rang yang dituju dalam penyampaian informasi
3. Sasarana tujuan penyampaian informasi sebaiknya sama seperti yang di harapkan pengirim informasi
Meskipun terdapat banyak bahasa di Indonesia ini tetepai tetepa Ada bahasa persatuan agar semua orang dapat berkomunikasi antara satu dengan lain, hal ini digunakan dalam segala hal yang dapat memperlancar aktifitas sehari – hari.

SUMBER MATERI: DARI INTERNET
Alamat URL : http://coursemean.wordpress.com/2011/11/28/komunikasi-dalam-organisasi/


NAMA : ASEP SOLEHUDIN
NPM : 31111244
KELAS : 1DB05

 
Editing by Nubito Hacker